Ikhlas

Untuk setiap sakit ini, terima kasih.
Untuk setiap luka ini, terima kasih.
Untuk setiap fitnah ini, terima kasih.
Untuk setiap perkataanmu yg tdk bnr,yg menjelek-jelekkan, & menyudutkanku, terima kasih.
Untuk setiap perbuatanmu ini, terima kasih.
Untuk setiap kebohonganmu, terima kasih.
Untuk setiap tikamanmu ini, terima kasih.
Dan untuk setiap kepengecutanmu, aku ucapkan beribu-ribu terima kasih kepadamu.

Untuk setiap kelakuanmu yang terus menerus memfitnahku, aku sadar bahwa hidupmu sama sekali tidak bahagia. Kenapa? Karena kalau hidupmu sungguh bahagia, kamu tidak akan menghabiskan hari-harimu untuk terus-menerus menjelek-jelekkan diriku. Jika hidupmu sungguh bahagia, syukur yg km panjatkan, bukan menabuh genderang perang kepadaku... Maaf, tapi sampai detik ini aku sama sekali tidak berniat meladeni ulahmu, yang bagiku terlihat seperti anak kecil. Bukannya aku takut, tidak sama sekali, tapi aku merasa hidupku terlalu berharga jika harus meladeni tawaran perang darimu. Aku percaya Sang Maha tahu kok siapa yang berada di posisi kanan & siapa yang berada di posisi kiri. Ia maha bijak & aku menyerahkan segala perkara kepadaNya. Tidak perlu aku yang membalasnya, biarlah semesta yang melakukannya. Biarlah para malaikat yang menjadi jendral perangku untuk melawanmu.

Sangat amat sangat disayangkan jika pada akhirnya km, yg dulu menjadi orang yang paling kupercayai malah berbalik menikamku, tapi tidak apa, Gusti Allah maha baik & adil. Ia tidak membiarkanku terpuruk terlalu lama. Ia mengangkatku & menghiburku dengan caranya yang ajaib. Ia membuka mataku untuk mengetahui siapa kamu sebenarnya... Dan aku sama sekali tidak menyesal pernah mengenalmu, untuk setiap kebersamaan kita, untuk hari-hari bersamamu, bahkan untuk setiap dramamu, terima kasih sekali... Aku belajar banyak dari semuanya itu. Tanpa keberadaanmu, tanpa kepergianmu, aku tidak akan belajar apa-apa & aku tidak akan sampai pada satu titik ini. Aku belajar untuk terus kuat, untuk tidak mudah menyerah, dan terutama untuk membuktikan kepadamu bahwa aku bisa melampaui batasan ekspektasimu, disaat km ragu kepadaku & meremehkanku. Yah aku mampu. Aku tidak akan membalasmu dengan hinaan maupun fitnah, seperti yg km lakukan kepadaku. Justru aku akan membalasmu dengan pencapaian-pencapaianku.

Terima kasih untuk keberadaanmu yang telah memberikan pelajaran yang amat sangat berharga untukku, bahwa semuanya terjadi untuk suatu alasan yang baik. Yah aku percaya itu, sesakit apapun rasanya... Ada hikmah di balik semua kejadian. Jika kamu memilih jalan untuk terus menghujatku, maka aku memilih jalan untuk ikhlas... Aku hanya bisa terus mendoakanmu, agar suatu hari kamu sadar & bisa menjadi insan yang lebih baik. Menjadi pribadi yang memaknai hidupmu dengan cara yang positif.